Terjebak Hujan di Sekolah
Keadaan tak terduga ketika situasi terburu – buru
Suatu ketika kita sekeluarga melakukan perjalanan antar kota yang membutuhkan waktu sekitar 7-8 jam. Perjalanan kali ini kita agak diburu – buru karena sang Ibu memiliki agenda untuk menghadiri acara pendidikan di komunitasnya, yang dimulai pada pukul 19:00. Sementara kita baru mulai perjalanan pada pukul 09:30, yang seharusnya memiliki waktu yang pas. … … jika segala sesuatunya sesuai prediksi.
Continue reading “Keadaan tak terduga ketika situasi terburu – buru”
Rutinitas yang menjadi tidak biasa
Setiap hari-nya selalu mengantarkan anak ke sekolah, seperti kata pepatah yang mengatakan bahwa banyak jalan (rute) menuju roma, begitu juga dengan rute menuju sekolahan. Namun selama ini hanya dua rute yang selalu kita gunakan karena kombinasi terbaik dengan pertimbangan kendaraan, jarak, dan waktu.
Sem: Semut yang Kuat
Semut yang kuat.
Suatu hari ada sekor semut . Namayna Sem.
Sem mengangkat donat sem sangat kuat. Sem bisa mengangkat baynak makanan. Sem suka maknan yang manis manis sem tidak suka makanan yang asin dan asam
sem dan teman temanyna suka mengangkat baynak makanan. Sem adalah semut pekerja. Sem tugasnya
mengasih makan anak semut dan mencari makanan.
Dan selesai.
Suasana dramatis dikala si bocil terjatuh
Lompat – lompat adalah salah satu permainan yang sangat disukai oleh anak – anak, begitupun si bocil. Seperti kegiatan yang dilakukan oleh anak – anak, kecelakaan dalam bekerja … bermain seringkali tak terhindarkan, begitupun dengan si bocil dimana ketika asik lompat – lompat dia terpeleset dan terjedot-nya hingga muncul benjol di jidatnya. Yang tentu-nya juga diiringi dengan tangisan yang menderu.
Continue reading “Suasana dramatis dikala si bocil terjatuh”Suasana pagi hari di kamar mandi
Layaknya anak – anak yang ketika pagi hari disuruh oleh orang tua-nya untuk mandi, begitupun si bocil. Seperti hari – hari biasa ketika mau mandi, diawali terlebih dahulu dengan buang air, kali ini air besar. Namun ada yang tidak biasa di hari ini.
bocil: ibu!!, sudaaaah
ibu: (datang menghampiri, cebok’in dan flush)
bocil: ibu jangan di flush, adek aja yg flush
Continue reading “Suasana pagi hari di kamar mandi”Candaan absurd di sore hari antara Ayah, Ibu dan Bocil
ayah: adeek, gula rasanya gmn ya ?
bocil: maniis
ayah: makasih
ayah: klo rasanya kecap ?
Continue reading “Candaan absurd di sore hari antara Ayah, Ibu dan Bocil”Si Bocil melihat Hantu
jadi si bocil ini lagi baca – baca buku bersama mbak-nya, trus di lempar – lempar kesana kemari. puas baca buku, dia ambil gelas di meja, trus nangis kenceng banget sambil lari ke aku yang lagi kerja di kamar. Aku pikir ada apa gitu di gelas-nya, misal cicak yg kecemplung.
Continue reading “Si Bocil melihat Hantu”Jagalah Ibumu
Dua kata itulah yang selalu saya coba tanamkan ke Ayasofia dan Arslan, dua kata itulah juga yang selalu saya ingatkan ke mereka tatkala terjadi perseteruan diantara mereka dengan ibu-nya. seperti ketika ibu-nya meninggikan suara karena anak – anak tidak mau membereskan mainannya.
maksud dari kata ini memang hanya untuk menjaga ibu-nya dengan:
- bertutur kata yang halus
- tidak memukul / menendang
- jangan sampai marah
- jangan sampai menangis
- bergegas laksanakan perintahnya
- tunjukkan wajah yang ceria dihadapannya
ya, sungguh panjang todo-list untuk menjaga ibu ini. maka dari itu saya sampaikan kepada anak – anak sejak dini, tentu dengan pemahaman yang sesuai dengan tingkat kedewasaan si anak.
bagaimana dua kata ini lahir ?
- dari hadits tentang keutamaan ibu yang disebut 3 kali pertama. Zakir Naik bilang ini artinya ibu mendapatkan medali emas, medali perak, dan medali perunggu.
- surga berada ditelapak kaki ibu
- berbakti kepada orang tua adalah jalan paling mudah untuk mencapai surga
- dan karena saya merasa tidak cukup berbakti kepada orang tua saya sendiri, jadi dengan ini pun saya juga ikutan belajar.
saya menulis artikel ini berada disebelah Ayasofia yang sedang belajar menggambar, dan saya pun memberanikan diri untuk ikutan belajar bersama-nya dengan menulis artikel ini. artikel ini bukanlah tulisan karya ilmiah, melainkan lebih semacam jurnal perjalanan yang saya tempuh dalam mendidik anak. apakah akan menjadi sukses atau tidak, saya serahkan kepada ALLAH SWT untuk menilai dan menetapkan hasil-nya.
Semoga dari dua kata ini bisa menjadikan pondasi yang kokoh untuk keimanan dan ketaqwaan Ayasofia dan Arslan terhadap Islam, yang insyALLAH dapat memberikan manfaat untuk orang tua-nya, keluarga dan orang – orang disekitarnya. Aamiin ya rabbal`alamin.