Bismilah… Siang tadi terdapat tamu presentasi dari kelompok Mom’s Squad di SOGA SQUAD, yeay presentasinya sukses..
Padahal ya, pas banget tadi siang ngantuk melanda efek begadang hehehe, tapi disuguhi presentasi yang membuat ide-ide mereview langsung cling-cling-cling gitu… hehehehe…
Mom’s Squad asik memberikan materi tentang pendidkan sex untuk anak akil baligh, but wait my children still toddler age. So judulnya mereviewnya diikuti dengan ketentuan anak saya ya… hehehe…
Kenapa si dari kemarin membahas pendidikan sex untuk anak usia dini.. Ternyata pendidikan sek itu luas, mencakup bagian tubuh, fungsinya, tahapan usianya, perkembangan berpikirnya. Luas bingit kaan… kalau baca, segala penjuru artikel malah penting edukasi seksualitas sejak dini di jaman now.. Camkam itu!!!!( mau marah2 tapi gak bisa iconnya, susah)
Oke back to the review…
Ini ini salah satu tujuan yang dikemukakan oleh kelompok Mom’s Squad. Kenapa harus memberikan Pendidikan Seksualitas sejak dini? Karena agar dorongan seksual dalam diri anak bisa berjalan normal tanpa ada pembangkit dari luar. Fitrah seorang anak sudah berikan oleh Allah sejak lahir, maka sebagai orangtua perlu memberikan edukasi yang sesuai dengan kesiapan anak. Salah satunya, ini… (Lihat gambar di bawah)
Sebenarnya, hal ini sudah saya lakukan. Memisahkan tempat tidur anak, dengan saudaranya dan orangtuanya. Ketika dibahas tadi mulai dipisah usia 7 tahun, tapi saya terapkan ini di rumah saat kakak masih usia 3 taahun. Kami terapkan ini, memang ridho anak, suami dan saya. Kami ingin memberikan anak berani mengambil keputusan. Apakah ini sebagai suatu paksaan untuk si kakak? Tidak.
Kami memberikan penjelasan, sounding, dan menyampaikan sebaik-baiknya. Bahkan kami mengajak si kakak untuk memilih perabotan untuk di kamar sendiri, misalnya lampu, seprai, dan boneka. Agar serasa ini menjadi suatu milik kakak, dan kakak merasa nyaman dengan semua pilihan tersebut. Sayapun pernah merasa, apakah ini salah?
Langsung deh saya searching di mbah google, baikkah ini untuk perkembangan psikologis kakak akankah ada efeknya kelak. Dari membaca artikel https://www.romper.com/p/should-toddlers-sleep-by-themselves-yes-but-not-before-this-age-46418.
Berdasarkan dari artikel bahwa the age in which your child should start sleeping by themselves depends on each person’s parental style. Back to parental style. Oke kembali kepada kami, saya dan suami ridho dengan ini semua. Maka kamipun membuat komitmen bersama. ALhamdulliah suami dapat bekerja sama. Rutinitas kami sebelum bobo, yaitu gives a lot of LOVE kepada kakak. Dari pelukan, bercerita, sharing session (apa yang kakak lakukan hari ini), bercanda dengan ayahnya atau adiknya atau ibunya, kemudan terakhir baca doa. Sounding ke kakak pun seperti ini
“Kakak, ini adalah kamar kakak, Kakak sudah hebat memilih dan membantu ibu dan ayah menemukan barang kesukaan kakak. Mulai saat ini kakak tidur sendiri ya, ibu dan ayah selalu ada di samping kakak walau tidak tidur di sebelah kakak. Jika kakak malam terbangun, boleh koq ketuk kamar ibu dan ayah, ibu dan ayah siap menemani kakak kembali hingga nyaman tertidur tapi maaf ya jika kakak sudha tertidur kembali, ibu dan ayah kembali ke kamar untuk bobo. ”
Panjang ya, soundingnya…. heheheh tapi memang benar adanya…. Sounding itupun tidak sekali langsung berhasil, ada kalanya kakak tidur ditemani ayah semalaman. but we always make sure and encourage Kakak to get comfortable with sleeping alone. Kami selalu perkuat bonding and do activities before sleep.
Sumber diskusi Bunsay 3 SOGA SQUAD Game Level 11
#bundasayang
#fitrahseksualitas
#gamelevel11
#sogasquad
#pendidikanseks
#pendidikanreproduksi
#pendidikanseksualitas
#lindungidirisendiri
#ibuprofesional
#parentingindonesia
#kelasbunsay