Hari-hari berlanjut, ketika kemarin memperhatikan dan mengamati kegiatan adik, sekarang adalah giliran kakak untuk diperhatikan. Kebetulan sekarang adalah jadwal ngedate Kakak bersama Ibu. Kami, saya dan suami merencanakan ini untuk mempererat bonding khususnya Ibunya. Iya saya sendiri, kenapa ?
Di Bulan Desember kemarin adalah saat masa – masa penyapihan untuk adik, kami berdua sedang fokus untuk adik, walaupun kakak tidak terlupakan, suami saya pun selalu menyempatkan membersamai kakak, ketika adik dalam proses menyapih. Alhamdulillah proses cepat dan Weaning With Love pun berhasil. Adik sekarang lepas nenen, tapi penggantinya ketika tidur adik musti dipeluk sang Ibu. Hal ini menimbulkan pertanyaan kepada kakak, kenapa adik waktu tidur dipeluk dan digendong dulu.
Kamipun berhasil kembali membuat pengertian kepada kakak bahwa adik butuh adaptasi. Kakak pun segera membantu proses adaptasi tersebut. Hal ini menyebabkan waktu khusus Ibu membersamai kakak berkurang. Oleh karena itu, saya dan suami pun berencana mempererat bonding kembali serta sebagai hadiah untuk kakak berduaan sama Ibu dan berjalan-jalan berdua.
Akhirnya hal tersebut pun berhasil dilaksanakan. Sore Sabtu kemarin kakak saya ajak ke KFC yang ada playground. Kami akan bermain selama sejam saat makan kaka saya ajak untuk bertemu dengan teman-teman ibu dari kelas Calon Fasil Matrikulasi dari Surabaya. Kencan kami berhasil selama sejam, kakak senang luar biasa bermain sendiri, tanpa harus menjaga adik. Dia mengeluarkan segala emosinya melalui playground yang penuh tantangan dengan keberanian yang amat sangat disenanginya.
Playground tersebut memiliki area panjat yang cukup menantang, jika bersama adik dia pun tidak bisa bermain dengan ekplor karena menjaga adik, disini bermain sepuasnya. dan saya sungguh bahagia melihat wajah kakak berbinar-binar kembali. Ternyata memang adakalanya peran kakak pun terbatas, tidak selamanya harus bermain bersama adik. Adakalanya kakak ingin bermain puas sendiri tanpa harus khawatir.
Dan sungguh ini dijadikan pelajaran yang amat sangat berharga buat saya dan suami, karena kadangkala anak pertama dianggap bahwa harus memiliki peran mental yang amat sangat untuk mendukung perkembangan adik, tapi nyatanya kakak pun juga punya peran sendiri yang harus ditumbuhkan sebagai dirinya sendiri bukan sebagai seorang kakak. Terimakasih ya kakak, anak ibu dan ayah yang cantik sudah memberikan kebahagiaan buat Ibu tersendiri, menjadi Kakak membanggakan.
We are proud of you Kakak