“Awas!” seru kakak..
Melihat kakak asik bercerita di kamar mandi kepada sang adik..
“Ombak besar datang, kapten bagaimana ini?” Seru kakak kembali
“Adek bantu kakak, Kapal ini tenggelam..” Ajak kakak
“Aaah tidaak bisa adek, turun dati kapal kita harus berenang..” Seru kakak kembali.
______________________
That’s it.. Itulah sepenggal cerita kakak dan adik ketika bermain air di kamar mandi ketika diajak mandi sore. Memang seperti ini, rutinitasnya ketika mereka mandi sore saya bolehkan bermain air dan saya bersih2 rumah sore hari yaitu menyapu dan mengepel. Tanpa saya sadari mereka asik bermain peran dan bercerita sendiri di kamar mandi.
Dan sekelumit cerita di atas, adalah improvisasi imajinasi bercerita versi kakak. Saya foto ember kecil berserta ala2 yang ditinggalkan ini asal mula kenapa kakak berimajinasi kapal berlayar terus tenggelam dan kita musti berenang karena air dalam ember sudah tidak bisa menampung air sehingga tumpah ke luar dan membanjiri lantai sehingga kakak berteriak kita berenang adek. Well suatu awalan cerita mendongeng yang baik walau nanti pas akhir bulan biaya air cukup besarbayarnya ? tapi apalah artinya itu jika dibandingkam dengan imajinasi kakak yang buat saya amazed ??
Suatu replikasi imajinasi bahwa kotak bekal makam kuning itu adalah suatu kapal, yang sedang terombang ambing di lautan, ternyata betul looh apa yang dikatakan dongeng itu adalah suatu dunia imajinasi yang dimiliki anak-anak.. Terimakasih ya kakak your my Inspiration ?? Maka dari ide kakak lah saya menbuat cerita tentang sebuah kapal ⛵️ kisah sederhana tapi bukan kapal yang tenggelam ☺️ hanya sebuah pesan bagaimana menjaga kelestarian laut. ??
-————————————
Pesan Nelayan
“Hari yang cerah semoga nanti malam, saatnya kita berlayar ombak tenang dan kita bisa menangkap ikan yang banyak” ujar ayah kepada anaknya
“Betul, jangan lupa persiapan jaring, bekal kita dan umpan ikan ya ayah” jawab sang anak.
“Oke persiapan kita sudah selesai, sebaiknya kita perlu beristirahat sebelum berlayar nanti malam” ajak sang ayah.
“Baik ayah” jawab anak.
Akhirnya hari pun sudah mulai malam, ternyata ombak pun memanggil para nelayan untuk melaut dengan tanda cuaca malam ini bersahabat. Ayah dan anak pun bersiap-siap berangkat. Dan tak lupa mereka membaca doa.
“Ayo nak siap berangkat, bismillah” kata ayah.
Mereka pun siap berlayar. Ketika berlayar ayah pun mengajarkan sang anak bagaimana mendapatkan ikan yang baik tanpa harus merusak habitat laut.
“Nak ini ayah ajarkan kita sebagai nelayan juga perlu ikut menjaga kelestarian laut dari terumbu karang beserta ikannya” kata Ayah
“Mengapa ayah?” tanya anak.
“Laut adalah salah satu dari kehidupan terbanyak di bumi kita ini. Dan laut adalah habitat bagi ikan serta terumbu karang. Tahukah kamu Nak, ikan adalah salah saty sumber protein bagi kita. Dan terumbu karang menyimpan keindahan serta tempat tumbuhnya rumput laut. Dari rumput lautlah juga memiliki manfaat bagi kita” ayah menjelaskan
“Subhanallah yaa ayah, Maha besar Allah dengan segala keindahan serta kekuasaannya di bumi kita ya ayah” ujar anak memgucapkan kekaguman.
“Oh ya ayah lupa Laut juga berfungsi sebagai pengatur suhu di bumi kita ini. Jadilah laut sumber kehidupan penting bagi kita dan semua makhluk hidup di bumi ini.” Kata ayah.
“Sungguh ayah. akupun juga ingin menjaga kelestarian alam ayah terutama laut kita ayah”kata anak.
“Alhamdulillah, dan ketika kita ingin menangkap ikan pun harus tahu bagaimana caranya, yaitu
1. kita tidak boleh buang sampah sembarangan apalagi ke sungai,tahu tidak aliran sungai akan mengalir ke laut. Jika sungai kotor maka laut pun juga
2. Tidak memakai pukat harimau atau bom ketika menjaring ikan karena ini akan menyebabkan populasi ikan tidak seimbang juga akan merusak terumbu karang kita.
Nah sebaiknya kita menjaga 2 hal ini ya Nak. “pesan ayah kepada anaknya.
“InsyaAllah ayah akan saya simpan nasehat ayah” kata anak sambil tersenyum
______________________________