Goresan Kecil Adik Aslan

Bersyukur saya menikmati peran dan proses seorang ibu yang memiliki 2 anak di rumah. Aku bersyukur memiliki mereka. They adorable and exactly unique. Mereka tidak ada duanya daripada yang ada di dunia ini. Dengan aktivitas bermain bersama mereka tentunya sangatlah menjaga keseimbangan hidup saya selama ini. Apakah itu?

Keseimbangan passion saya adalah mengajar dan fitrah saya sebagai seorang Ibu. Kelebihan saya yang merupakan lulusan backgroun PAUD, mengajarkan saya untuk lebih peka kepada kebutuhan anak. Dan itu adalah ilmu yang sangat saya syukuri selama ini. Tapi bukan berati saya tidak terus belajar, saya terus belajar hingga akhirnya menemukan arti Fitrah Base Education dimana fitrah seorang anak itu tidak akan pernah berubah.

Di kali ini, bukan, bukan saya harus mengerjakan tugas NHW, tetapi inilah yang seharusnya kita lakukan untuk mencari fitrah dari anak kita. Saya disini akan menuliskan bagaimana saya menjalani hari ini dengan berusaha memanfaatkan MOMEN untuk waktu ketika BERSAMA ANAK. Sesuai jadwal rutinitas yang saya tulis, bahwa setiap pagi adalah momen yang harus disediakan untuk bermain penuh arti dengan anak.

Kali ini adalah saat dimana Momen anak-anak menggambar dan mulai bercerita yang telah digambarkan oleh mereka. Apakah hal ini saya mempersiapkan alat nya di depan mereka ? Tentu saja tidak, hal ini dikarenakan saya sudah Prepared Environment dalam rumah untuk memfasilitasi kegiatan Montessori bersama anak. Anak-anak sudah mulai memahami letak dan posisi alat-alat yang diperlukan. Saya hanya tinggal mengamati tingkah laku mereka, dan amazed, jika sedikit saja saya memegang hp untuk hanya mengecek melalui wigdet wa. Anak saya yang kedua langsung datang menghampiri saya dan berkata “Ibu, lihat aku bawa apa? Ibu sembuyikan hpnya.” Dan MasyaAllah ucapan dari sang adik membuat saya sadar untuk kembali berfokus akan peran sebagai Fasiltator. Dan saya pun langsung menonaktifkan Gadget saya dan mulai melakukan jam ini bersama anak saya.

Bukan terbukti, tapi lebih kepada menghadirkan diri selayaknya menemani mereka
sebagaimana induk ayam mengerami telurnya dengan merendahkan tubuh dan sayapnya. Saya pun bertanya kepada adik

Saya : Halo adek sayang. Terimakasih sudah mengingatkan Ibu.

Adik : (dengan berbinar-binar) Ibu lihat !

Saya : Wah apakah itu ?

Adik : Ini adalah gunung merapi, meletus.

Saya : Wah dimanakah itu gunungnya adik?

Adik : Asap. Gunung.

Saya : Masya Allah. Gunung merapi meletus keluar asap ?

Adik : Iya , takut. (ungkap perasaan adik)

Untuk Adik yang baru saja memasuki 2 tahun tak terbayangkan perbendaharaan bahasanya menjadi bertambah dengan gunung berapi, dan gunung merapi meletus keluar asap, dan mengungkapkan rasa takutnya melalui gambar. Tahukah gambarnya seperti apa ? Goresan anak usia 2 tahun yang belum banyak menarik garis membentuk suatu benda, hanya goresan lurus dan melingkar, tapi sudah menggambarkan imajinasi yang terbentuk dalam ingatannya. Masyaallah Tabarakallah Nak.

Hasil goresan adik sederhana tapi bermakna

Percakapan biasa, namun sangat membekas dalam ingatan adik bahwa kemarin kita baru saja berjalan-jalan ke gunung yaitu Ketep Pass, area Magelang. Di sana terdapat pemandangan 5 Gunung Indah menjulang tinggi. Sangat membekas dalam ingatan adik akan pemandangan gunung tersebut, dan kebetulan disana terdapat Museum Gunung Merapi. Kami pun mengajak anak-anak masuk untuk menambahkan perbendahaaran bahasa serta ilmu akan bencana dari Gunung Berapi.

Terimakasih atas ceritamu hari ini, sungguh makin menyadarkan ibu akan fitrahmu Nak. Semakin membersamai anak yakin lah fitrah anak dan kita sebagai orangtua akan tumbuh sehingga fitrah anak akan dengan sendirinya berkembang sesuai Sunnatullah dan diriku pun bisa menikmati prosesnya dengan ikhlas. Amin..

This is Jurnal day 1 , how about tomorrow? Saya sendiri jadi tidak sabar menunggu momen-momen itu datang. Yuk peka akan kebutuhan dan fitrah anak.

#Fitrah-Home based Education
#Training.Calon.Fasil.MIIP#7
#Ibu.Mendidik.dengan.Nurani