Bermain di Rumah Uti

Dari hari Rabu, kami menginap di rumah uti. Disini anak-anak request senang sekali, terutama si kakak. Kakak kangen utinya dan memang kondisinya masih kurang fit, untuk mengajak bermain aktivitas seperti biasa di rumah kemarin dengan Montessori, anak-anak lagi tidak ternormalized.. huhuhu.. So, memang jadwalnya hari ini outing, karena kakak sakit jadi tidak bisa eksplorasi Yogya kamipun outing ke rumah uti.

Karena kakak sedang tidak fit, sedangkan adik tetap semangat. Alhamdulillah semangat untuk bermain dan beraktifitas sederhana dengan membawa buku gambar pun disenangi oleh anak-anak. Dan ini saat adalah ajakan breakfast. Saya dan suami memang membiasakan anak untuk belajar mandiri sejak kecil, apalagi soal makan. Walau awalnya prosesnya sungguh luar biasa, tapi hasilnya amat memuaskan. Dari awalnya makan sendiri lihat nasi di bawah meja sungguh buat hati menangis tapi saya sadar ini proses kemandirian, biarkan anak makan sendiri darisanalah anak akan belajar dengan sendirinya.

Selalu pas jadwal makan, sayapun berusaha bertanya kebutuhan kakak dan adik, apakah mereka berdua sudah lapar? Karena ini di rumah uti, memang wajib makan di atas kursi dan makan di ruang makan bersama. Anak-anak pun memang senang menggemari duduk di atas kursi makan. Mereka pun berproses ambil makan sendiri, walau untuk adik Ibu selalu bantu mengambil nasinya. Setelah itu pun meereka duduk di kursi masing-masing dengan nikmatnya makan siang. Alhamdulillah.. Untuk kakak, walau sakit tetap mau berusaha makan walau sedikit.

Semangat Kakak, sehat ya…
Alhamdulillah, laper ya dek?

Tapi tahu tidak teman-teman, walau kakak sakit, tapi nyatanya tetap meminta untuk cuci piring sendiri. Yup dari Montessori inilah juga kakak makin inisiatif belajar untuk self skill di rumah. Salah satunya yaitu mencuci piring, dan ini meringankan tugas ibu lohh… Salah satu fitrah anak belajar dan adab, kakak pun disini mnerima tanggung jawab mencuci piring dengan hati senang.

Montessori at Home

Ini adalah salah satu jadwal rutinitas kami di pagi hari, kebetulan saya belajar montessori dan langsung mempratekkan di rumah. Saya percaya di Montessori ini anak dengan sendirinya akan tumbuh belajar mandiri, curious, detail, karena itu sudah fitrah dalam anak.

Maka saya pun tak lupa menyetting rumah seperti dalam prinsip Montessori. Menyetting atau Prepared Environtment ini sangat penting karena memberikan kebutuhan anak dalam keteraturan dalam hidupnya. Dengan ini pula, saya hanya berperan sebagai fasilitator ketika anak bermain montessori dan memiliki kepekaan terhadap kebutuhan anak. Peran yang sangat enjoying buat saya.

Ini adalah salah satu kegiatan kami bermontessorian di rumah.

Ini adalah ketika adik bermain sendiri dengan asiknya. Alhamdullillah adik sudah mengenal alas kerja
Ini adalah kakak bermain montessori yang disesuaikan dengan sensitive periode kakak

Merawat Hamster



Mulai kembali jadwal merawat kandang Hamster. Tujuan kami pelihara hamster ini adalah agar kakak dan adik belajar menyayangi dan tanggung jawab memeliharanya. Di sini juga ada peran kami sebagai orangtua untuk mencontohkan bagaimana merawatnya. Dari membersihkan kandang, memberi makan, buat rumah hamster, atau mainan hamster dari kardus atau botol aqua.




Sangat menyenangkan merawat hamster bagi anak-anak, hamster sudah mereka anggap teman dan sahabat yang setia menunggu di rumah jika kami keluar jalan-jalan dari rumah. Anak-anak langsung menyambut hamster mereka ketika pintu rumah baru saja dibuka dengan teriakan memanggil para hamster.. Aktivitas seru…




Selain itu, fitrah anak ini juga kami tumbuhkan untuk belajar berempati dan bertanggung jawab. Ini adalah salah satu tujuan dalam misi keluarga kami. Teringat, ketika ingin berdiskusi setelah membaca banyak buku cerita, dan kakak pun berujar ibu ayah kapan kita bisa memelihara binatang. Maka sebelum kami beli binatang, kami tanamkan rasa tanggung jawab mereka melalui cerita atau mendatangi pasar satwa, tapi belum kami belikan. Hingga pada akhirnya, mereka siap kami pun bersama-sama ke pasar satwa untuk memilih salah satu binatang, kami berikan pilihan antara kucing, kelinci atau hamster. Dan kakak setuju untuk pelihara hamster. Kami ajak kaka dan adik untuk memilih 2 hamster, kakak memilih betina dan adik memilih si jantan.




Proses merawat binatang ini sudah kami jalani 3 bulan, sampai kami semua juga belajar bersama, terutama ayah dan ibunya langkah-langkah merawat hamster. Kami berhasil menkawinkan jantan dan betina tersebut hingga akhirnya hamster betina melahirkan bayi-bayi hamster. Subhanallah mereka semua menikmati prosesnya.




Ini adalah ketika mereka belajar merawat kandang binatang hamster dan membersihkannya..




Jalan-jalan Minggu



Di hari Minggu kemarin, setelah berkencan berdua sama mbak, kami sekeluarga menginap di rumah Mertua, tak jauh sebenarnya dari rumah saya. Rencana memang akan menginap, karena ini request dari kakak dan Utinya. AKhirnya direncanakanlah malam minggu kami menginap, dan esok jalan-jalan bersama.

Rencana awal kami yaitu sarapan Soto kemudian jalan – jalan hingga mencari makan siang bersama. tetapi hal itu tak terjadi buat anak-anak kami, karena anak-anak kami bangun jam 1/2 6 pagi, jam 6 pagi sudah minta sarapan di rumah. Mereka bilang mereka lapar. Well, Ibu yang sigap dengan sedia request kakak dan adik yang masuk akal maka saya layani untuk sarapan duluan, jika masih lapar boleh makan soto disana. Jika masih lapar.

Anak-anak pun makan dengan lahap, sungguh bahagia jika anak sudah sarapan pagi,m tugas mamak selanjutnya adalah memastikan anak siap2 mandi dan menunggu ayah, ibu, uti dan akungnya siap-siap untuk sarapan Soto. Ketika kami menunggu, ternyata datang kakak ipar berserta anak-anak. Mereka semua adalah sepupu untuk kakak dan ada yang seumur. Kami semua pun membahas setelah makan soto akan kemana, kami berencana pergi ke Wonosari tempat taman asik untuk anak-anak duduk dan berlari.

Family gathering menjadi menyenangkan ketika banyak orang yang akan ikut. Anak-anak kami pun bahagia dengan ajakan ini. Wajah mereka bersemangat karena bisa pergi bersama-sama uti, akung dan sepupunya.

Hikmah famgath ini adalah menambah anak-anak pengetahuan tentang alam sekitar, makin mendekatkan uti dan akung beserta sepupu. Karena sebelumnya kami tinggal di Jakarta jauh dari rumah uti yang di Yogya










Wajah Cerah Kakak

Hari-hari berlanjut, ketika kemarin memperhatikan dan mengamati kegiatan adik, sekarang adalah giliran kakak untuk diperhatikan. Kebetulan sekarang adalah jadwal ngedate Kakak bersama Ibu. Kami, saya dan suami merencanakan ini untuk mempererat bonding khususnya Ibunya. Iya saya sendiri, kenapa ?

Di Bulan Desember kemarin adalah saat masa – masa penyapihan untuk adik, kami berdua sedang fokus untuk adik, walaupun kakak tidak terlupakan, suami saya pun selalu menyempatkan membersamai kakak, ketika adik dalam proses menyapih. Alhamdulillah proses cepat dan Weaning With Love pun berhasil. Adik sekarang lepas nenen, tapi penggantinya ketika tidur adik musti dipeluk sang Ibu. Hal ini menimbulkan pertanyaan kepada kakak, kenapa adik waktu tidur dipeluk dan digendong dulu.

Kamipun berhasil kembali membuat pengertian kepada kakak bahwa adik butuh adaptasi. Kakak pun segera membantu proses adaptasi tersebut. Hal ini menyebabkan waktu khusus Ibu membersamai kakak berkurang. Oleh karena itu, saya dan suami pun berencana mempererat bonding kembali serta sebagai hadiah untuk kakak berduaan sama Ibu dan berjalan-jalan berdua.

Akhirnya hal tersebut pun berhasil dilaksanakan. Sore Sabtu kemarin kakak saya ajak ke KFC yang ada playground. Kami akan bermain selama sejam saat makan kaka saya ajak untuk bertemu dengan teman-teman ibu dari kelas Calon Fasil Matrikulasi dari Surabaya. Kencan kami berhasil selama sejam, kakak senang luar biasa bermain sendiri, tanpa harus menjaga adik. Dia mengeluarkan segala emosinya melalui playground yang penuh tantangan dengan keberanian yang amat sangat disenanginya.

Playground tersebut memiliki area panjat yang cukup menantang, jika bersama adik dia pun tidak bisa bermain dengan ekplor karena menjaga adik, disini bermain sepuasnya. dan saya sungguh bahagia melihat wajah kakak berbinar-binar kembali. Ternyata memang adakalanya peran kakak pun terbatas, tidak selamanya harus bermain bersama adik. Adakalanya kakak ingin bermain puas sendiri tanpa harus khawatir.

Dan sungguh ini dijadikan pelajaran yang amat sangat berharga buat saya dan suami, karena kadangkala anak pertama dianggap bahwa harus memiliki peran mental yang amat sangat untuk mendukung perkembangan adik, tapi nyatanya kakak pun juga punya peran sendiri yang harus ditumbuhkan sebagai dirinya sendiri bukan sebagai seorang kakak. Terimakasih ya kakak, anak ibu dan ayah yang cantik sudah memberikan kebahagiaan buat Ibu tersendiri, menjadi Kakak membanggakan.

We are proud of you Kakak

Setelah ngedate bareng Ibu, kaka diajak ngedate ketemu teman-teman Ibu, Kakakpun makin senang dan gembira


#Fitrah-Home based Education
#Training.Calon.Fasil.MIIP#7
#Ibu.Mendidik.dengan.Nurani